Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai dari sampel. Estimator adalah nilai pendugaan/suatu data statistik, sebagai sampel yang digunakan untuk mengisi suatu parameter.
Estimator merupakan statistik yang digunakan untuk mengestimasi sebuah parameter meliputi beberapa kriteria ini :
Penduga yang baik akan menghasilkan nilai yang tidak bias, artinya nilai ekaspektasinya akan sama atau mendekati nilai parameter yang ditaksir.
B. Estimator Konsisten
Penduga dikatakan konsisten jika distribusi penduga memiliki nilai yang berkonsentrasi pada 0 meskipun ukuran sampel (n) bertambah banyak. Semakin besar ukuran sampel penduga akan memberikan nilai yang mendekati nilai parameter populasi yang diduga.
C. Estimator Efisien
Penduga yang baik memiliki sifat efisien artinya distribusi penduga memiliki variasi atau standard deviasi lebih kecil debandingkan dengan penduga lainnya.
Contoh Estimasi :
Berikut ini adalah sebuah contoh perhitungan keuntungan berdasarkan asumsi harga jual ke konsumen yang selama ini sudah berlaku di masyarakat, kebetulan saya sedang menjalani usaha yang bergerak dibidang makanan, usaha yang sekarang saya jalani bernama MysteryBall berupa makanan ringan berbentuk bola coklat yang diisi dengan rasa-rasa dan diberi toping diatasnya, maka itu saya memberikan contoh estimasi biaya mengenai usaha yang saya jalani.
Modal :
- Coklat = Rp 14.000
- Biskuit = Rp 18.000
- Toping = Rp 10.000
- Bungkus kemasan = Rp 30.000
- Caca = Rp 15.000
- Selai Strobery + Selai Coklat = Rp 50.000
- Biaya Transportasi = Rp 20.000
- TOTAL = Rp 157.000
Bola-bola coklat dalam 1 kemasan berisi 3 buah dengan harga Rp 5000, untuk beberapa modal dapat dipakai secara berkelanjutan seperti selai, toping, bungkus kemasan. Didalam modal tersebut saya dapat menghasilkan sekitar 40 sampai dengan 45 buah kemasan, bila di kalikan produksi terkecil yaitu 40 x 5000 yaitu Rp 200.000 maka estimasi keuntungan yang didapat yaitu 200.000 - 157.000 = Rp 43.000
Kesulitan dalam berestimasi dalam usaha ini tentulah saat penjualan tidak dapat seperti yang diharapkan, karena saya harus berusaha menjual produk sesuai dengan apa yang diestimasikan, selanjutnya modal terkadang bertambah karena gagal produksi seperti rusaknya pengemasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar