Sabtu, 23 November 2013

Fungsi Ragam Bahasa dan Ejaan

Nama Indonesia secara politik ditetapkan pada peristiwa Sumpah Pemuda (dalam butir ketiga) sebagai bahasa persatuan dan sekaligus sebagai bahasa nasional. Peresmian dalam sumpah pemuda bersumber pada Bahasa Melayu, tepatnya Bahasa Melayu perhubungan atau perantara dan bukan sebagai bahasa daerah. Sejak peristiwa penting tersebut bahasa Indonesia berkembang sendiri dan Bahasa Melayu sebagai bahasa daerah di Indonesia pun berkembang sendiri sampai sekarang.

Pertanyaan yang muncul adalah mengapa bahasa Indonesia ditetapkan berasal dari Bahasa Melayu? Faktor berikut adalah sebagai alasannya :

  1. Bahasa Melayu tidak mengenal tingkat sosial dalam berkomunikasi lisan dan tulisan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Jadi, Bahasa Melayu itu lebih demokratis.
  2. Bahasa Melayu mudah dipahamai atau dipelaajari , mudah menerima kosa kata dan kaidah bahasa lain sehingga memungkinkan sebagai bahasa kebudayaan dalam arti luas.
  3. Bahasa melayu disetujui dan disepakati secara aklamasi secara osikologi oleh penutur-penutur bahasa daerah lain di Indonesia.
  4. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perhubungan antar pulau se- Nusantara sejak abad ke -7 Masehi.
Berdasarkan UUD 1945 diakui tiga kelompok bahasa dalam berkomunikasi, yaitu bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Posisi bahasa Indonesia tidak sama dalam berbagai peristiwa. Aktivitas atau peristiwa adalah sebagai penentu posisi bahasa Indonesia. Pada suatu peristiwa berkedudukan sebagai bahasa nasional dan pada peristiwa lain bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan, bahasa Negara, dan baha standar. Sampai sejauh ini bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa persatuan, bahasa Negara, dan bahasa standar dan tidak satupun kedudukan itu diisi oleh bahasa asing. Jika diperhatikan segi posisi yang ditempati oleh bahasa Indonesia kita sebagai orang Indonesia harus berbangga dengan bahasa Indonesia. Semua kedudukan bahasa itu tidak terdapat pada Negara-negara lain.

Arti Bahasa


  1. Bahasa adalah sistem lambing bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.
  2. Bahasa adalah sistem lambing bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.
  3. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh angota suatu masyarakat bahasa untuk berkominikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama.
  4. Bahasa menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah suatu sistemm tanda bunyi yang secara sukarela dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut :

  • Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
  • Sistem lambang tersebut bersifat konvesional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan.
  • Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap.
  • Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya, dengan sistem yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilakan jumla kata, frasa, klausa, kalimat, paragraph, dab wacana yang tidak terbatas jumlahnya.
  • Sistem lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang lain.
  • Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal
Semua bahasa sama rumitnya. Hal ini merupakan bagian dari kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memakai bahasa itu. Oleh karena itu, semua bahasa sama baiknya dengan bahasa yang lain dan tidak ada yang secara intrinsik lebih baik atau lebih buruk dari bahasa yang lain.

Ragam Bahasa 

Pengertian kata ragam secara umum dalam bahasa Indonesia adalah tingkah, jenis, langgam, corak dan laras. Ragam bahasa diartikan sebagai variasai bahasa menurut pemakaian yang dibedakan menurut topik pembicaraan, sikap penutur, dan media atau sarana yang digunakan. Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang dihadapi, masalah yang hendak disampaikan, latar belakang pendengar dan pembaca yang dituju, dan media atau sarana yang hendak digunakan.

Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum

Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus

  1. Bahasa Nasional
Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut :
  • Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya sebagai berikut :

“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa Indonesia Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”
  • Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

Jenis- jenis Ragam Bahasa

  • Ragam Bahasa Berdasarkan Tempat
Ragam Dialek, Ragam dialek adalah ragam bahasa yang dipengaruhi oleh bahasa daerah si pembicara atau ragam bahasa daerah yang ditandai oleh daerah atau kota.
  • Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana
Ragam Lisan, Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan dengan sarana lisan yang ditandai oleh pengulangan intonasi, spontanitas sehingga criteria kejelasan ketepatan dan kelugasan terpenuhi oleh si penutur.

Ragam Tulisan, Ragam tulisan adalah variasi bahasa

Ejaan

A. Pengertian Ejaan


Ejaan merupakan keseluruhan aturan atau tata cara tuntuk menulis suatu bahasa baik yang menyangkut lambang bunyi, penulisan kata, penulisan kalimat, maupun penggunaan tanda baca. Ejaan bahasa Indonesia yang kita pakai sekarang ini adalah menganut sistem tulisan fonemis. Yang dimaksud dengan sistem tulisan fonemis adalah bentuk suatu ejaan yang menginginkan serta berusaha untuk melambangkan sebuah fonem itu hanya dengan satu huruf saja. Namun demikian dalam kenyataan masih kita dapatkan satu huruf untuk melambangkan dengan dua huruf.

Adanya hal-hal tersebut yang ada dalam bahasa Indonesia, maka kita selalu berusaha untuk menyempurnakan ejaan-ejaan yang kita pakai. Ini tampak jelas dari perkembangan ejaan bahasa Indonesia yang pernah kita pakai, yaitu dari sebelum tahun 1947 maupun sesudah tahun 1972.

B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia


Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosa kata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang cukup penting. Oleh karena itu, pembakuan ejaan perlu diberi prioritas lebih dahulu. Dalam hubungan itu, ejaan, antara lain, berfungsi sebagai :

1. Landasan pembakuan tata bahasa.
2. Landasan pembakuan kosakata dan peristilahan.
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.

Apabila pembakuan ejaan telah dalam dilaksanakan, pembakuan aspek kebahasaan yang lain pun dapat ditunjang dengan keberhasilan itu, terutama jika segenap pemakai bahasa yang bersangkutan telah menaati segala ketentuan yang terdapat di dalam buku pedoman.

Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan di atas, ejaan sebenarnya juga mempunyai fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis. Dalam hal ini fungsi praktis itu dapat dicapai jika segala ketentuan yang terdapat di dalam kaidah telah diterapkan dengan baik.

Kesimpulan

Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti memerlukan orang lain. Mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada. Bahasa menunjukkan perbedaan antara suatu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga bahasa memungkinkan tiap individu untuk menyesuaikan dirinya dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa tersebut. Bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkalah laku seseorang.

Sumber :
http://ipsb2011.wordpress.com/2012/04/18/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa-oleh-kelompok-1/
http://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.html







Pasar

Apa Itu Pasar

Dalam kehidupan sehari-hari, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual. Pengertian pasar tersebut adalah pengertian pasar secara konkret.
Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar tidak dikaitkan dengan masalah tempat, akan tetapi pengertian pasar lebih dititik beratkan pada kegiatan. Jika ada kegiatan jual beli maka disebut pasar, dan jika tidak terjadi jual beli maka bukan pasar. Pasar dapat terbentuk dimana saja, kapan saja, di dalam bis, di terminal, di halte dan lain-lain. Bahkan transaksi jual beli bisa terjadi via online internet, surat, TV, radio, dan lain-lain. Pengertian pasar menurut ilmu ekonomi tersebut disebut pasar abstrak.
Pasar sebagai tempat transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli dapat terbentuk dengan adanya syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Adanya penjual,
  2. Adanya pembeli,
  3. Tersedianya barang yang diperjualbelikan,
  4. Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli.

Macam – macam pasar

Pasar dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis:
a.   Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Dibagi menjadi dua:
·      Pasar Barang nyata atau riil ( pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas).
·      Pasar Barang Abstrak ( pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik).

b.   Pasar Jasa / Tenaga
Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Contoh : pasar jasa seperti pasar tenaga kerja, RumahSakit yang menjual jasa kesehatan.

c.    Pasar Uang dan Modal
·      Pasar Uang
Pasar Uang adalahpasar yang memperjual belikan mata uang Negara – Negara yang berlaku di dunia. Disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Contohnya adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dll.

·      Pasar Modal
Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat –surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya

d.   Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk impor dan penawaran keluar negeri berupa produk ekspor.

  1. Jenis Pasar menurut karakteristik demand yang dihadapi perusahaan.
a.    Pasar Persaingan Sempurna
Karakteristik Pasar :
Barang yang diproduksi homogen.
·      Produsen dan Konsumen memiliki informasi yang sempurna.
·      Produk yang dihasilkan seorang produsen relative kecil dibanding dengan barang di pasar (industri).
·      Produsen tidak dapat mempengaruhi harga.
·      Produsen dan konsumen bebas keluar masuk pasarTidak ada campur tangan pemerintah 

Kelebihan :
·      Harga jual produk yang termurah
·      Rasio output per penduduk maksimal
·      Masyarakat merasa nyaman (tidak perlu memilih barang)

Kelemahan :
·      Asumsi mustahil terwujud
·      Lama dalam pengembangan teknologi karena lama normal
·      Konflik efisiensi – keadilan

b.   Pasar Monopoli
Pasar monopoli terjadi jika hanya ada 1 penjual di pasar tanpa ada pesaing langsung, tidak langsung, baik nyata maupun potensial.
Faktor penyebab terbentuknya monopoli :
·    Adanya hambatan teknis (special knowledge, tingginya tingkat efisiensi, control sumber faktor produksi)
·      Hambatan legalitas (Undang-undang dan hak khusus, hak patent, dan hak cipta)

Aspek Negatif dari monopoli :
·      Berkurangnya kesejahteraan konsumen
·      Memburuknya kondisi makro ekonomi nasional
·      Memburuknya kondisi perekonomian internasional
·      Aspek Positif dari monopoli
·      Efisiensi dan pertumbuhan ekonomi karena laba maksimal
·      Efisiensi pengadaan barang publik karena skala usaha yang besar
·      Peningkatan kesejahteran masyarakat dalam diskriminasi harga

Diskriminasi Harga
Kebijakan diskriminasi harga adalah menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang berbeda dengan tujuan menambah laba melalui eksploitsi surplus konsumen.

Syarat Diskriminasi Harga :
·      Perusahaan memiliki daya monopoli
·      Pasar dapat dibagi menjadi dua atau lebih
·      Pembagian pasar harus efektif
·      MR di tiap pasar adalah sama agar menghasilkan laba maksimum

c.    Pasar Persaingan Monopolistik
Karakteristik :
·      Terdapat banyak penjual atau produsen
·      Adanya diferensiasi produk.
·      Produsen dapat mempengaruhi harga
·      Produsen dapat keluar masuk pasar
·      Promosi penjualan harus aktif

Kebaikan pasar monopolistik:
·  Banyaknya produsen memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik.
·  Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi.
·  Diferensiasi produk mendorong konsumen selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.Pasar relatif mudah dijumpai oleh konsumen

Kelemahan Pasar monopolistik :
·  Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
·   Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena  pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
· Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk.

d.   Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar (price leader). Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak – tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat.

Ciri – ciri Pasar Oligopoli :
·     Terdapat beberapa penjual
·      Barang yang dijual homogen atau beda corak
·      Sulit dimasuki perusahaan baru
·      Membutuhkan peran iklan
·     Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
·      Harga jual tidak mudah berubah

Macam – macam Pasar Oligopoli :
·   Oligopoli murni : menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah. Contoh : pasar semen, produsen bensin
·  Oligopoli diferensial : menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir. Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor

Kebaikan Pasar Oligopoli :
·      Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
·      Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
·      Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.
·      Adanya penerapan teknologi baru.

Keburukan Pasar Oligopoli :
·    Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
·    Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
·  Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang
·   Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
·   Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru dan bisa berkembang ke arah monopoli

Bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan :  
·    Sejumlah besar perusahaan-perusahaan dominan, dengan beberapa yang kecil lainnya.
·     Suatu produk yang distandarisasikan maupun dibedakan,
· kekuatan dari perusahaan-perusahaan dominan terhadap harga, namun ketakutan akan   pembalasan,
· hambatan-hambatan secara teknologi dan ekonomi untuk menjadi suatu perusahaan yang dominan,
               ·      penggunaan persaingan non harga yang ekstensif akibat ketakutan akan                               perang harga. 

Senin, 06 Mei 2013

Prilaku Produsen

1. Pengertian Prilaku Produsen
 
Produsen adalah salah satu bagian penting dalam kegiatan ekonomi,karena jika tidak ada produsen maka tidak akan mungkin kegiatan ekonomi dapat berjalan sebagai mana mestinya,berikut penjelsan mengenai produsen dan perilaku-perilaku produsen.

Produksi adalah segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa atau mempetinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia. Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumsi. Sedangkan produsen adalah orang ataupihak yang menyediakan dan menghasilkan produk, baik yang berupa barang ataupun jasa.

Guna suatu barang atau jasa yang timbul karena kegiatan produksi dapat dibedakan sbb :
1. Guna bentuk (form utility).
2. Guna tempat (place utility).
3. Guna waktu (time utility).
4. Guna kepemilikan (ownership utility).
5. Guna pelayanan (service utility).
6. Guna dasar (basic utility)

2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku


1.PERENCANAAN DAN DESAIN PRODUK
Empat faktor utama yang perlu di perhatikan dalam mendesain dan merencanakan produk adalah sebagai berikut:
a.Globalisasi selera konsumen
b.Segmentasi pasar
c.Kondisi lokal
d.Teknologi

2.PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI
Suad Husnan dan Suwarsono (1994) mengistilahkan kapasitas produksi sebagai luas produksi , yaitu jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk mencapai keuntungan yang optimal. Zulian Y (1996) mengungkapkan bahwa untuk menentukan kapasitas produksi optimum, terdapat berbagai faktor yang harus diperhatikan , yakni sebagai berikut:
a.Kapasitas bahan baku
b.Kapasitas jam kerja mesin
c.Kapasitas jam kerja
d.Modal kerja
e.Jumlah atau kapasitas permintaan

Faktor-faktor tersebut dikombinasikan untuk mencapai hasil yang optimum(keuntungan maksimum dan biaya minimum).Untuk mengkombinasikan berbagai faktor tersebut digunakan metode-metode sebagai berikut:
 
a. Metode Break even Point
BEP dapat diartikan suatu keadaan di mana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya(TR=TC)dapat pula diartikan laba sama dengan nol.
 
b. Metode Liniear Programming
Metode liniear programming (LP) merupakan teknik matematik dalam membantu manajemen untuk mengambil keputusan.

3. DESAIN LAYOUT PABRIK

Layout berhubungan dengan masalah penyusunan mesin dan peralatan produksi dalam pabrik .
Menurut reksohadiprojo (2000: 127), layout fasilitas merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang diperlukan di dalam proses produksi .

5.PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Bahan baku harus direncanakan sedemikian rupa sehingga menopang tercapainya tujuan bagian produksi yaitu tepat jumlah., tepat mutu, tepat waktu dan tepat ongkos atau harganya. Pengaturan bahan baku memiliki 2 aspek utama yaitu :
1. Penyediaan
2. Penggunaan
 
Persediaan Bahan
Konsekuensi biaya yang terjadi dalam pengadaan bahan itu ada dua macam yaitu :

a. Biaya Pembelian atau Pemesanan (Ordering Cost)
Biaya pembelian adalah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan pembeliannya atau pemesanan bahan bakunya. Jadi biaya pembelian adalah biaya untuk melakukan kegiatan pembelian. Hal ini perlu diingatkan bahwa sering kali terjadi kekeliruan pengertian bahwa biaya pembelian itu diperhitungkan sebagai biaya atau harga bahan yang kita beli pada saat kita membeli bahan itu. Hal ini tidak benar. Harga bahan yang kita beli bukan merupakan biaya pembelian akan tetapi masuk sebagai biaya bahan, sedangkan biaya pembelian adalah biaya yang harus ditanggung dari kegitan pembeliannya seperti transportasi, komunikasi, penginapan, dan pelaksanaan pembelian tersebut.
 
b. Biaya Penyimpanan (Carrying Cost)
Biaya penyimpanan adalah biaya yang harus ditanggung karena kita harus menyimpan bahan yang sudah dibeli dan belum dipergunakan dalam proses produksi, Kedua biaya tersebut akan ditanggung bersama-sama oleh pengusaha. Oleh karena itu maka secara bersama akan membentuk total biaya persediaan yang merupakan jumlah dari kedua biaya tersebut.
Titik atau jumlah pembelian yang paling ekonomis yang dalam bahasa asing adalah “Economical Order Quantity” dan disingkat EOQ. Jumlah tersebut di pandang paling ekonomis karena total biaya yang ditanggungnya adalah yang tersendah, Titik terendah dari total biaya persediaan yang menimbulkan titik EOQ tersebut akan tercapai bila biaya penyimpanan sama besarnya atau berpotongan dengan biaya pemasaran.

Kamis, 11 April 2013

Biaya dan Penerimaan

A.  Pengertian Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Pengertian biaya menurut ahli :
  • Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
  • Menurut Masiyah Kholmi, Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.
  • Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.   
B.  Berikut adalah beberapa pengertian beserta contoh dari klasifikasi biaya:

  1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji kariyawan dan asuransi.
  2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, biaya iklan dan komisi untuk seorang selesman sesuai dengan levelnya.
  3. Direct cost (biaya langsung) adalah biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan pengacara. 
  4. Indirect cost (biaya tak langsung) adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik. Contoh: biaya asuransi gedung yang dibayar oleh perusahaan dan biaya sewa motor.
  5. Operation cost (biaya operasi) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Contoh: biaya gaji operator.
  6. Maintenance cost (biaya perawatan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Contoh: biaya perawatan peralatan dan fasilitas pabrik.
  7. First or Investment cost (biaya investasi) adalah biaya awal yang sebelum sebuah kegiatan operasional dilakukan. Contoh: biaya investasi lahan, bahan dan mesin dalam operasional perusahaan.
  8. Incremental cost adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau pengurangan output (biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi). Incremental cost juga merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu keputusan. Incremental cost diukur dari berubahnya IC karena suatu keputusan. Oleh sebab itu sifatnya bisa variabel, bisa juga fixed. Contoh: penambahan biaya total produksi karena keputusan manajemen untuk penambahan tenaga kerja dan bahan baku.
  9. Marginal cost adalah kenaikan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikkan satu output. Perbedaanya dengan incremental cost adalah terletak pada aspek yang memberi perubahan pada total cost. Jika pada incremental cost perubahan total cost dipengaruhi oleh perubahan keputusan, pada marginal cost perubahan total cost dipengaruhi oleh penambahan satu unit produk atau selanjutnya. Contoh: perusahaan harus menambah anggaran biaya produksi dikarenakan adanya penambahan permintaan dari orderer yang sebelumnya memesan.
  10. Unit cost adalah biaya per unit produk. Secara matematis unit cost didefinisikan sebagai nilai dari hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Contoh, perusahaan dapat mengetahui informasi mengenai harga biaya per unit piece dari produk yang diproduksi melalui perhitungan unit cost.
  11. Total cost (biaya total) adalah keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel. Contoh: perusahaan melakukan pengkalkulasian total biaya produksi yang dikeluarkan.  
  12. Recurring cost (biaya terulang) adalah biaya yang besarnya sama yang harus dibayarkan lagi dengan adanya tambahan suatu aktivitas yang menghasilkan produk (output) yang sama. Setiap penambahan 1 unit output, biaya yang ditanggung berulang atau bertambah sebesar biaya per unitnya. Contoh, apakah mesin photo copy digunakan atau tidak, perusahaan akan membayar uang sewa mesin photo copy sebesar Rp. 1 juta perbulannya.
  13. Unrecurring cost ( biaya tak berulang) adalah biaya yang hanya muncul satu kali. Artinya, tidak ada sesuatu yang ditambahkan setelah biaya ini dikeluarkan. Contoh, biaya yang dikeluarkan untuk membeli tanah.
  14. Sunk cost adalah biaya yang sudah terlanjur keluar, dan tidak relevan lagi untuk memperhitungkan biaya maupun imbalan yang didapat. Logika dari definisi biaya ini adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai alternatif keputusan yang dibuat untuk melapisi pengeluaran yang ada, pengeluaran tersebut akan tetap ada (keluar). Contoh, saya tertarik untuk membeli motor sport seharga Rp.200 juta. Saya membayar uang tanda atau down payment sebesar 2 juta kepada si penjual. Suatu ketika, saya tertarik untuk membeli motor low rider. Saya harus membayar lunas sebesar Rp.56 juta untuk bisa mendapatkan motor tersebut. Pilihan dari kedua opsi tersebut, apakah saya membeli motor sport atau membeli motor low rider, itu tidak akan berpengaruh kepada uang tanda sebesar Rp.2 juta tadi.
  15. Past cost memiliki makna sama dengan Sunk cost dimana nilainya tidak dapat dihindari dan tidak dapat diubah melalui keputusan apapun, tidak peduli akan tidakan apapun yang diambil.
C.  Pengertian Penerimaan

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P
  • Jenis-jenis Penerimaan
    1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
    2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
    3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
1. Positif;
2. Sama dengan nol;
3. Negatif.
D. Keuntungan Maksimal Melalui Pendekatan-Pendekatan

Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.

  1. Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.

Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut: 
  • Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
  • Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total, seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.




Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total

Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.

     2.  Pendekatan Marginal

Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan:

Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.


 

Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal

Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu :
  - Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
  - Mendapat untung normal
  - Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
  - Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.

3.Pendekatan Rata-rata

Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:




http://ferryantooo.blogspot.com/2011/02/pengertian-penerimaan-jenis-jenis.html
http://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/penerimaan-revenue-dan-keuntungan-maksimum/

Rabu, 10 April 2013

Penentuan Harga Penawaran dan Harga Permintaaan

A. Pengertian Dari Penawaran dan Permintaan

Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
  • Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada waktu tertentu. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa penjual akan menjual barangnya sejumlah tertentu untuk masing-masing tingkat harga tertentu. Pada saat harga rendah, maka ia hanya menjual sedikit sebab takut rugi, tetapi pada saat harga naik maka jumlah barang yang dijual pun banyak sebab akan memperoleh keuntungan. Penawaran barang tersebut terjadi pada pasar tertentu dan waktu yang tertentu pula, artinya pada pasar yang berbeda dan waktu yang berbeda, maka jumlah barang yang ditawarkan pun kemungkinan berbeda pula. Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada waktu tertentu. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa penjual akan menjual barangnya sejumlah tertentu untuk masing-masing tingkat harga tertentu. Pada saat harga rendah, maka ia hanya menjual sedikit sebab takut rugi, tetapi pada saat harga naik maka jumlah barang yang dijual pun banyak sebab akan memperoleh keuntungan. Penawaran barang tersebut terjadi pada pasar tertentu dan waktu yang tertentu pula, artinya pada pasar yang berbeda dan waktu yang berbeda, maka jumlah barang yang ditawarkan pun kemungkinan berbeda pula.
  • Permintaan
Pada masyarakaat modern seperti sekarang ini, manusia akan membutuhkaan barang-barang yang dihasilkan oleh orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan selalu berusaha untuk memperoleh barang-barang yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan tingkat kemampuan untuk membelinya. Pendapatan seseorang merupakan daya beli terhadap barang yang dihasilkan oleh orang lain. hal ini mengakibatkan timbulnya permintaan akan barang dan jasa oleh orang yang ingin memiliki barang dan jasa tersebut. Permintaan dalam isitilah ekonomi disebut demand adalah jumlah barang dan jasa yang berada di pasar dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu yang akan dibeli oleh konsumen.

B. Hukum Penawaran dan Hukum Permintaan   

  • Hukum Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
  • Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawara.
  1. Selera
Dengan berubahnya selera konsumen atas suatu barang atau jasa tertentu, maka saja jumlah permintaan barang atau jasa pun berubah. Apabila barang atau jasa itu sedang banyak disukai, maka permintaan barang atau jasa itu pun akan meningkat. Keadaan yang sebaliknya akan terjadi apabil barang atau jasa itu tidak disukai lagi oleh konsumen.


    2. Perubahan pendapatan. 

Apabila pendapatan masyarat bertambah, maka tentu akan terjadi perubahan pola permintaan di pasar. Misalnya kenaikan gaji pegawai negeri dan karyawan swasta sudah pasti akan meningkatkan pendapatan pegawai negeri dan karyawan yang bersangkutan. Kenaikan itni mengakibatkan terjadinya perubahan permintaan terhadap beberapa komoditi pada tingkat harga tertentu atas barang-barang kebutuhan pokok, pendidikan, rekreasi, dan lain-lain.

    3. Perubahan Jumlah Penduduk.

Pertambahan penduduk merupakan faktor yang sangt dominan terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Gejala ini mudah dimengerti, meningkatkan tidak mungkin seorang anak manusia yang lahit di dunia ini akan dibiarkan demikian saja tanpa perawatan, makanan, pakaian, tempat tinggal dan pendidikan sebagaimana layaknya manusia yang harus wajar. Jadi jelaslah bahwa semakin banyaknya jumlah penduduk akan mengakibatkan meningkatnya permintaan atas barang dan jasa.

   4. Harapan atau Ekspektasi.  

Harapan atau ekspektasi konsumen merupakan perkiraan yang ia tetapkan dikemudian hari atas pendapatan yang ia terima. Apabila ia memperkirakan bahwa tingkat pendapatnya akan meningkat, maka jumlah permintaan pun akan cenderung meningkat. Sebaliknya, apabila ia memperkirakan bahwa tingkat pendapatannya akan menurun, maka jumlah permintaan pun akan cenderung menurun. 

   5. Harga Barang Lain yang Berhubungan, baik Barang Substitusi maupun Barang Komplementer.

Dengan meningkatnya harga barang substitusi, permintaan suatu barang tertentu akan meningkat, dan sebalik jika harga barang substitusi menurun maka permintaan akan barang itu menurun. Sebagai contoh, permintaan akan gula impor akan meningkat ketika harga gula meningkat. Kenaikan harga gula local ini akan menurunkan jumlah permintaan gula local dan meningkatkan permintaan jumlah permintaan gula impor. Sebaliknya, dengan kenaikan harga barang komplementer, permintaan suatu barang akan menurun. Misalnya, kenaikan harga margarine tentu akan meurunkan permintaan roti. 
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran 

   1. Teknologi produksi.

Tingkat kemajuan teknologi perusahaan menentukan kemampuan berproduksi perusahaanitu. Pada umumnya, semakin tinggi tingkat teknologi yang diterapka, semakin efesienlah perusahaan itu, biaya produksi dapat ditekan, dan pada akhirnya barang yang ditawarkan pun akan bertambah.

   2. Munculnya produsen baru.

Munculnya produsen baru di pasaran akan menambah jumlah barang yang dijual ditawarkan.

   3. Harga sumber-sumber produksi.

Naik turunnya harga sumber-sumber produksi akan mengakibatnya naik dan turunnya biaya produksi. Hal ini akan mempengaruhi penawaran suatu jenis barang.

   4. Harapan atau ekspektasi produsen.

Apabila produsen memperkiraan adanya penigkatan harga barang atau jasa, penurunan harga sumber-sumber produksi, juga peningkatan pendapatan konsumen, maka produsen itu akan semakin meningkatkan besarnya penawaran kepada kensumen.

D. Penentuan Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. 

Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium Price). Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. 

  • Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau

Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).

Sumber : 

http://jausaja.wordpress.com/2011/04/10/penentuan-harga-keseimbangan/
http://www.klikharry.com/2012/12/05/faktor-yang-mempengaruhi-permintaan-dan-penawaran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan
http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/2060940-pengertian-penawaran/
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/07/pengertian-permintaan-dan-penawaran.html